Aku Oxelia Kagisha , 19 tahun , mahasiswi .
Aku hanya ingin ceritakan sediit kisahku disini, mungkin
tidak penting , tapi aku hanya ingin memberi tahu sesuatu bahwa karma itu ada .
Aku tumbuh di keluarga yang berkecukupan, aku anak tunggal,
mungkin aku sedikit di manja, tapi percayalah aku mandiri .
Apasih yang kalian pikirkan tentang cinta ketikan kalian
masih berseklah di Sekolah Dasar ?Aku sama sekali tidak mengerti apapun,
walaupun ketika kelas 5 SD sudah banyak teman-teman ku yang ‘katanya’ berpacaran,
walau aku tidak terlalu mengerti . Pacaran anak SD? Hanya lihat-lihatan dari
jauh, kadang seringkali menghindar ketika berpapasan, malu katanya .
Memasuki Sekolah Menengah Pertama aku masuk dalam lingkungan
baru, makin banyak lagi temanku yang berpacaran, ya termasuk aku, aku mengerti
sekarang ‘pacaran versi anak SMP’ , tidak lihat-lihatan dari jauh tentunya
.Tapi aku belum pernah merasakan apa yang teman-temanku rasakan, katanya mereka
merasa tidak ingin kehilangan pasangan nya, sayang katanya, bahkan menangis dan
sangat terpukul ketika putus. Aku ? Aku berpacaran, tapi belum pernah seperti
itu .
Ketika teman-temanku pulang sekolah di antarkan oleh pacar
nya masing-masing, aku malah bersikeras menolaknya, ketika malam minggu yang
lain habiskan dengan pasangan nya, aku tetap menolak, aku lebih baik tidur.
Ketika putus aku malah senang, tak ada air mata sedikitpun .
Buruknya , sebelum putus aku selalu sudah punya pengganti,
begitu seterusnya, tapi tidak pernah ada yang ku jalani benar-benar dengan hati
.Walapun mereka benar sayang sekalipun, aku tetap hanya berpura-pura .Temanku
bilang aku keterlaluan mempermainkan perasaan orang, ya aku minta maaf tapi mau
bagaimana lagi, ini aku .
Ketika memasuki Sekolah Menengah Akhir aku merasa berbeda,
aku bertemu dengan seorang pria , lebih tua dariku, temanku yang mengenalkan
nya, seperti biasa aku biasa saja . Dia mulai menghubungiku, ya dia mulai
mengajakku main, kali ini aku mau . Setelah beberapa bulan aku mengenal nya aku
merasa tertarik , untuk pertama kali nya . Sekitar tujuh bulan kita dalam zona pendekatan,
akhirnya kita berpacaran .Dan untuk pertama kali aku merasakan yang
teman-temanku rasakan, hubungan kita tidak berlangsung lama, dia yang
mengakhirinya, lagi-lagi untuk pertama kali aku ditinggalkan, dan untuk pertama
kali pula aku menangis karena pria .
Sekarang aku tahu rasanya di tinggalkan, setelah sekian lama
aku terbiasa meninggalkan, rasanya sakit ya. Mungkinkah ini yang di sebut karma
? sekarang aku paham, maka kalian berhati-hatlah .Aku termasuk orang yang
sangat mudah move on, aku berpacaran dengan yang lain, tapi belum pernah aku
rasakan lagi seperti apa yang aku rasakan pada dia ,semuanya biasa saja.Aku
kembali seperti dulu, tanpa hati .
Aku memasuki perguruan tinggi sekarang, dimana kita benar-benar
dituntut untuk dewasa, mandiri, dan bertanggung jawab .Aku bertemu seorang pria
entah dari daerah mana asalnya, kepribadian nya aku suka, tidak membosankan,
aku merasakan lagi yang dulu aku rasakan, aku merasakan kan lagi rasa yang dulu
sempat hilang, ya aku menyukainya, tapi aku tidak tahu bagaimana perasaan nya .
Tapi aku takut, kalau aku bersamanya aku takut ditinggalkan
seperti yang dulu, aku takut karma itu datang lagi, aku takut masih banyak
orang yang sakit hati karena aku di luar sana, dan mendoakan yang buruk
padaku.Tapi aku menyukai nya,sepertinya dia juga mulai suka padaku, aku tidak
mau mengalah pada rasa takut .Aku berpacaran dengan nya .
Seperti yang aku bilang , dia tidak pernah membosankan, dia
benar-benar pria yang baik, taat beragama, sering mengingatkanku untuk
beribadah, dan senyumnya sangat manis .Kita cukup lama berpacaran , mungkin
hampir dua tahun, sekarang aku benar-benar merindukan nya, merindukan
nya.Seperti yang aku takutkan, aku ditinggalkan, kini aku benar-benar
terpukul,air mata ini tidak bisa berhenti mengalir, rasanya aku ingin mati
saja, daripada hidup tanpa dia seperti ini. Ya aku ingin mati! Mati menyusulnya
ke surga .Apakah ini bagian dari karma Tuhan?Belum sempat aku membahagiakan
nya, Tuhan sudah mengambilnya ,dan aku ditinggalnya .Tapi aku berterimakasih
kepada Tuhan yang sudah menyadarkanku lewat kamu J.
Bahagiakanlah orang-orang yang kalian sayangi, selagi masih
ada waktu, selagi masih ada kesempatan,semoga kalian tidak mengalami penyesalan
yang aku rasakan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar