Senin, 19 Desember 2011

:) - III

Kini aku merasa semangat ku bertambah dari hari-hari sebelumnya , entah vitamin apa yang telah kau beri sehingga aku sesemangat ini Tuhan terimakasih .Sebenarnya aku lebih suka menjadi pendengar dibanding menjadi pencerita .Aku tak pandai memberikan solusi, tapi setidaknya aku bisa dengan sabar menunggu dengan baik hingga cerita selesai walau dengan isak tangis ataupun tawa riang. Banyak yang perlu kita ambil dari cerita orang-orang , dari situ kita bisa mempelajari bagaimana cara bersikap kepada orang.
Aku terdiam , terbayang pembicaraan beberapa waktu yang lalu, aku tak terlalu mengerti apa yang sedang di bicarakan, kata-katanya berat sulit di pahami, tak seperti berbicara sehari-hari , yang ku mengerti hanya inti-inti nya ,tak terlihat tanda-tanda kesedihan nya, hanya aku merasakan perih di hatinya, entah bagaimana bisa menahan nya, entah mengapa bisa setegar itu, sebegitu hebat kah dia hingga mampu setegar itu, aku salut .
Apa aku bisa ? apa yang lain bisa ? ataukah hanya dia ? banyak kata-kata yang mencerminkan luka di hatinya, tapi tak mencerminkan senyum di wajahnya, "Sesungguhnya aku enggan untuk berlari,tapi aku malas untuk berhenti, dan aku tidak mungkin berjalan karena akan tertinggal." sebuah pilihan yang mau atau tidak mau harus di pilih walau sulit, "Mungkin aku lelah, ingin aku akhiri saja, tapi jika Tuhan menjemputku kenyataan nya aku belum siap." .Semua berlangsung bukan di mulai baru-baru ini, ku terka sudah sangat lama dia menyimpan nya, ku hanya mampu berkata, bersabarlah tak mungkin Tuhan membiarkan umatnya dalam kesakitan seumur hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar